The Daily Jotter

  • Beberapa foto kaos desain bego saya:

    Di atas adalah model kaos papan atas Indonesia saat ini. Baik model kaosnya ataupun model, yang emang modelnya. Maksut saya, orangnya gitu.
    Modelnya Yuzi. Soalnya dari 18 orang yang saya mintain foto pas wearing that clothes cuma dia yang punya kepedean tingkat dewa. Hahaha. Thanks to: Yuzi.

    Oh ya, tulisan “cintaku ke kamu sebesar dosaku” di ambil dari akun twitter siapa gitu, lupa saya. Maaf banget. Saya contek dari Anda. Silakan komen kalo ada yang tau. ๐Ÿ™‚

    Kalo ini foto editan photoshop labil banget:

     photo ba56f2dc-1292-45d8-9f6d-ef7cf6be1aa1_zpsc01af373.jpg

     photo b4d8392a-c53a-4bb2-8e4a-3492c9fc24b4_zpsc62382bb.jpg

  • Kemarin pagi, gue dapet uang jajan tambahan dalam bentuk Ibu gue muntab-muntab marah gak karuan. Hmm. Dari situ gue ambil pelajaran kalo dimarahin pagi-pagi itu gak enaknya 2 kali ipat dimarahin waktu siang hari. Bisa bikin uoyr mood at that day corny down banget. Bener-bener nggak enak.

    Oke. Sejauh ini, udah nggak keitung berapa banyak Ibu dan Bapak gue marah marah. Gak gue itung karena nggak penting. Tapi, gue hapal betul bagaimana gaya alias style mereka dalam marah-marah. Setidaknya gue hapal di gimmick, ekspresi, vocal suara, tone, dan gerakan lain yang mendukung, semisal tangan geregetan.

    Dari situ, gue mau nulis perbedaan antara marahnya Random Bapak dan marahnya Random Ibu. Berbekal contoh dari Orang tua gue sendiri. Lets write, you read.

    Dari gaya alias style, jelas kaum Bapak-Bapak adalah pemenangnya. Bakat alami marah ada pada mereka. Kekar, suara berwibawa, tangan berotot buat nampar. Mereka emang pemarah alamiah. Fase marah merekapun sederhana; pengenalan masalah, nyeloteh gak karuan, suara dikerasin, menggertak, dan kalo udah kelewatan pakai tangan atau kaki, terakhir ending. Endingnya sad, marah, atau si anak kabur dari rumah. With it all, Bapak-Bapak adalah pemarah kelas kakap yang ditakutin.

    Sedangkan Ibu, walaupun tak mempunyai kemampuan dasar yang baik untuk seorang pemarah, mereka punya senjata andalan yang lebih ampuh daripada milik Bapak-Bapak. Mereka punya hati. Fase marah mereka adalah; pengenalan masalah, ngomel-ngomel (yang kadang gak nyambung), bawa codet lempar ke kita, kalo masih ngeyel dan si anak belum sadar, Ibu punya senjata andalan yaitu menangis sesenggukan.

    Iyaa. Ini yang gue sebut senjata andalan. Gue jamin, anak sebandel dan sekeras apapun gak pernah tega untuk melihat Ibunya menangis karena ulah dia. Hmm. Pukulan fisik sekeras apapun dari Bapak-Bapak masih bisa ditahan, tapi Ibu menangis? woooo itu masalah yang pelik banget. Dan iyaa, kadang si anak justru lebih gampang sadar kalo dimarahi oleh Ibu. Ibu penyadar tanpa kontak fisik terbaik. Ibu menyentuh hati si anak. Hmm, bakat alamiah Ibu adalah pendekatan dengan anaknya sendiri.

    Hmmm…
    LOVE YOU MOM.

    So far for the reason up there. Urusan style dalam marah marah jatuh kepada Bapak-Bapak. Sedangkan yang paling ciamik menyadarkan adalah kaum Ibu-Ibu. ๐Ÿ™‚

    Bagi gue pribadi, dan banyak anak lain di dunia, nangisnya Ibu karena tingkah kita yang gak sesuai harapannya lebih sakit daripada pukulan sekeras apapun dari Bapak. Thats the theorema. You got it?

    Tapi, gue tetap aja bingung sama Ibu-Ibu waktu marah. Mereka terkadang menyangkut-pautkan hal lain di luar konteks marah karena apa. Mungkin ini bakat alamiah lain dari seorang wanita: bawel. Hmm, Ibu gue, kemarin gue targetin marahnya 15 menit, ehh ternayata melebar menjadi 30 menit. Dan akhirnyaa, telatlah saya masuk sekolah.

    Contoh dari menyangkut-pautkan hal yang nggak nyambung itu adalah membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain yang dirasa dia baik. Itu najis banget bagi gue.

    “Tuh Ar, liat si Dian. Anaknya rajin, solat terus, khatam 3 kali, pinter. GAK KAYAK KAMU!” tentunya denga tangan menunjuk-nunjuk kita. Buhh. Mom, its so dramatisiran aja. Efek sesaat.

    Hmm. Wooo haa. Its enough to this topic. Seharusnya ini dipostkan kemarin. Tapi, mengingat PLN yang listriknya kena ujan dikit kayak kancut baru sekarang di-publish.

    ***

    Beralih ke topik lain.

    Sekarang gue udah punya laptop sendiri. Komputer juga ada. Tapi, ada cerita suram dari komputer gue. Dia gagal pindah SO dari windows ke linux. Gue coba-coba kali aja bisa, ehh, kancut, enggak bener juga akhirnya. Dasar. Malah sekarang di bawa ke tempat reparasi dan keluar biaya. Dasar dua kali.

    Laptop. Umm. Laptop Sony Vaio. Hasil satu tahun nulis di berbagai tempat, dan blog (yang sekarang udah bapuk) yang dulu. Hmm. Dulu gue pikir, punya laptop itu enak. Berasa keren gitu. Nongkrong depan Suzuki situ, pesen wedang jahe, gorengan, wi-fian sampe mampus. Alesan lain adalah biar berguna aja. Eh, dasar cowok kagak bener. Dari Vaio dan internet gue malah kenal nama seperti Rola Takizawa, Erika Kirihara, Yumi Sugimoto. Dan lain lain. Hmmm. Bapuk.

    Oke. Enough.

  • Dan gue nggak paham sama sekali sama kalakuan Enji, istrinya Ayu Ting-Ting. Hmm. Gimana kesan cowoknya dia ninggalin si Ayu dalam keadaan hamil ย macem gitu. Ehm, nggak banget deh kayaknya. Oke, gue nggak update apa masalah sebenernya. Walau gue nggak tau, tapi bolehlah gue mengatakan kalo Enji tetep aja salah.

    Gue pikir, si penembang “Alamat palsu” ini udah ketipu sama si Enji. Ehm. Kayaknya si Enji dulu pasang muka baik-baik aja di depan Ayu. Biar direstuin. Setelah ngedapet Ting-Tingnya, udah deh, ditinggal.

    Hal yang gue bikin engehh adalah kenapa Enji bawa bawa pengacara? padahal ini-kan cuma konflik internal. Pengacaranya Bang Hotman Paris (pake Bang, biar kerasa akrab aja). Bang Hotman juga kayaknya bakalan down namanya kalo menurut gue. Lhah, ini kasus sederhana. Konflik keluarga. Bukan yang sekelas, tau-kan, Hambalang, Wisma atlet.

    Gue baca diย http://hot.detik.com/read/2013/11/08/122743/2407349/230/enji-gandeng-hotman-ayu-ting-ting-pengacara-saya-allahย dan gue rasa si Ayu bener. Ehm, gue dukung elo Yu. Dukung123432334 % demi apapun.

    13838947442109269986
    VIA: KAPANLAGI

    Kan intinya udah jelas banget: Ayu minta Enji enggak ganggu di lagi. Udah itu aja. Dan nampaknya Bang Enji nggak mencerna kalimat itu dengan baik. Saran gue sih: Bang, kalo mau cerai sama Ayu mendingan kalo anak kalian, yang dibuat dengan penuh cinta pastinya lahir dulu. Soalnya begini, menurut apa yang gue cerna dari pelajaran agama adalah ada masa idhah. Dan masa Idhah buat istri yang mau lahiran adalah sampe anaknya lahir. “Sampai lahir, Bang”

    Dan gue masih sewot kalo tindakan Enji yang menyewa pengacar malahan bikin Ayu ta,bah pikiran. Oke mungkin dia bilang, “Terserah”, tapi batinnya siapa tau. Iya-kan? Soalnya gue tau kalo yang namanya batin wanita adalah samudera yang paling dalam. Hehm.

    For last, jangan sewa pengacara dulu. Tunggu masa Idhah bolehlah. Di situasi ini Ayu juga harus nerima dan maafin suaminya. Baik-baikan dulu keduanya. Hehm, you know Ayu-Enji, kalian dulu waktu nikah udah gue sangka sebagai “the coolest creature on the earth”. Gue harap itu nyata. Gue harap juga kalian balikan.

  • Demi apapun gue enggak pernah ngerti dengan makhluk yang namanya artis. Hehehe. Bener bener nggak tau. Maka gue simpulin kerjaan artis itu.

    Cari sensasi, iyaaa. Biar terkenal aja. Kalo mereka nggak terkenal dengan karyanya, bolehlah dikenal lewat kelakuannya. Dari kawin cerai, numpang tenar biar jadi artis dadakan, nimbrung urusan orang lain. Semakin tinggi popularitas, maka hargapun semakin tinggi. Teorinya begitu. Sesederhana itu. ๐Ÿ™‚
    Walau gak semua begitu. Tapi, yang namanya artis jaman sekarang bukanlah orang yang berkecimpung dan berkarya di dunia “art”, tapi artis itu seseorang yang nongol di tivi aja. Banyak artis yang cuma sebagai sebutan doang. Kalo di pelajaran sekolah gue namanya makna peyorasi, alias pergeseran makna ke arah yang jelek.

    Be so controversiaal is the new artist.

  • Sudah jelas bahwa berdiri di belakangmu bukanlah pilihanku. Namun, berdiri di sampingmu juga bukanlah takdirku. Jadi, aku hanya bisa berdiri memeluk bayangmu.

  • Postingan yang dibawah tadi adalah notes facebook gue, jadi cuma sekedar copy pastean aja. Hehehe.

    Terakhir gue posting adalah di tanggal 31 Desember setahun yang lalu (dibikin biar keliatan lama aja). Dan sekarang gue lagi dilanda mood yang tidak bahagia buat back to school again. Hehem, liburan itu menyenangkan wahai guru. “Liburan itu sebagian dari nyawa saya sekarang” whaaaaa! ๐Ÿ™‚
    Ini pics yang gue dapet dari tumblr. Dan rasanya cocok banget buat gue sekarang.
    Yaaa! sekolah membunuh gue secara perlahan tapi pasti. Tugas melimpah, remedi di mana-mana, Ujian praktek, Ujian sekolah, ketemu dia-dia-dan dia. Ohhhh, gue down banget. Kadang, ini yang gue gak suka kalo udah kelas 3: Kerjaan numpuk berat.
    ****
    Oh, yaaa! mau infoin kalo blog gue nantinya juga bakal ada yang namanya stalking anything yang isinya mengupas topik-topik terhangat dan terpedas dan lagi booming dan yang gue mau tulis dan-dan-dan yang lainnya dengan sentuhan yang “HOT”. Oh-UWOW! Maybe be writing about seleb.
  • Ehm, gue lagi pengin banget nulis panjang. Hehm. Too much things in brain. So, gue cuma ngebiarin tangan gue nulis sendiri. Oke, dipisah satu-satu, dan..

    1] Gue nggak pernah ngerti sama Tuhan. Kenapa Dia menciptakan yang namanya ketemuan kalo aku akhirnya ada yang namanya perpisahan. Bukannya enakan nggak usah dipertemukan sekalian gitu. Somehow, yang namanya pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Dan perpisahan ini yang biasa bikin muntah darah, ngais-ngais tanah, kengen gak penting, dan menye-menye. Gue udah ngalamin banget. Masa-masa SMP, Huh. I miss. Apalagi kalo pisahan sama orang yang dianggap penting dan special.

    2] Gue nggak pernah tau kenapa gue ini pendiam banget. Gue nggak pernah berani dengan cool nyapa, “Hai?” ke random people. Sampe banyak banget yang bilang kalo gue ini batu berjalan, mulut keyboardlah, sok cool-lah. Sumpah! dibagian ini gue nggak pernah ngerti. Tapi, gue lagi mencoba pake new brand. Hehm, setidaknya satu dua orang dulu.

    3] Sebulan yang lalu Kakak keponakan gue lahiran. Namanya Fira, dan alien yang dilahirin itu namanya Zahra Putri Aulia. Cantik banget ya namanya? tapi kelakuannya nggak sama sekali. Dia tukang ngompol, gak bisa ngomong apa apa selain nangis, suka kenyotin susu Fira yang aduhai, dan pup di celana. Tapi wajar juga sih, masih kecil kok. Gue aja yang heboh. Maklum, pernah gendong dan pernah dikencingin. Pas dia nggak pake Laurier lagi. (maaf, popok bayi gue nggak ada yang kenal namanya). ๐Ÿ™‚ Yang bikin gue bingung adalah kenapa Tuhan gak ngasih buku panduan buat ngerawat bayi. Yang namanya Gembot aja, yang mainan sesimpel itu ada buku panduannya. Lha ini bayi nggak ada. Suwer, di bagian ini gue masih nggak ngerti. Minimal, kalo aja yang namanya bayi pas lahir sepaket sama buku panduannya pasti Ibu-ibu muda macam Mbak Fira nggak bakal kerepotan. Betul, kan?

    4) Semenjak blog http://ariesusanto.com gue aktif lagi. Gue makin menggila di sini. Makin banyak postingan gue (banyak yang gak penting). Blog membuat gue kesetanan. Yang gue nggak ngerti adalah gue nggak pernah posting hal-hal yang penting. Gue sempat ngeblog pake bahasa inggris (yang nggak formal) dan pengen banget sekontroversial blogger favorit gue Perezhilton yang bahasin artis luar. Tapi, gue nggak bisa secerdas dan segila dia. Gue masih aja stuck dengan jadi seorang escribitionist.

    5) Gue pengin punya mesin waktu. Gue pengin dengan sekali klik maju ke masa depan dan masa yang pernah gue lewatin. Gue pengin banget masa-masa indah gue nikmatin dan pada saat masa susah gue pause sekehendak hati. Gue pengin masa susah di pause lalu di forward langsung ke masa yang nyenengin. Dan kalo gue punya mesin waktu, gue pengin banget menengok siapa permaisuri gue nanti, dan anak-anak gue. Ah, pas nulis ini gue malah senyum-senyum sendiri. Hehe. Oke, dilanjut ke yang ke enam.

    6] Gue bingung dan gak pernah paham yang namanya cinta. Ya udah di-skip aja tulisan yang ini. Haha. ๐Ÿ™‚

    7] Kemarin gue bareng Yuzi, itu nama samaran dia, ngebaca tulisan di blognya radityadika yang judulnya pacar. Gue tersentak kagum, dan kemarin mikir berat tentang hal itu, dan si Yuzi cuma senyam-senyum waktu gue bacain. Di sana ditulis kalo perjalanan sebuah cinta akan sampai di titik di mana pasangan yang sudah lama bersama akan stuck dan kehabisan bahan obrolan buat diperbincangkan lagi. Hal yang pada awalnya romantis jadi hampa lagi. Well, karena saking lamanya mereka. Means: bosen.

    8] Well, selamat tahun baru buat kalian. Semoga panjang umur. Dan semoga berkah di tahun yang baru nanti. Doa gue yang baik-baik aja.ย 

    Well, gue nggak ngerti apakah tulisan ini penting buat kalian apa nggak. :-). Bye.

  • Oh guys semua, ini lagu keren banget. Hehehem. Puter yuk!

    CHAPP!

  • Ehm, ini hari pertama masuk sekolah setelah libur semesteran, dan ini hari yang “wow” banget.

    Berbekal duit 5000 perak, permen Milkita, dan badan sehat serta senyum ceria, saya dan “dia” ngenet ceria di warnet. Biasa, anak kelas 3, stalkingin calon kampus gitu. Cari-cari informasi, siapa tau cocok terus mantepin hati kuliah deh di situ. ๐Ÿ™‚

    Si dia ini ternyata juga masih gamang mau kuliah di mana. Kayak gue. Maka, tukeran pendapatlah kita, dan ya, mau daftar online aja biar nggak ribet. Dan keluar biaya banyak nantinya. :). Beberapa universitas yang tadi gue stalkingin; UKSW, UNNES, UNS, UNIVET. Belum ada yang cocok, belum, belum punya duit juga sih.

    2 jam di warnet tentunya juga gak banget kalo cuma bahasin kuliah doang. Soalnya si Yuzi, dia orangnya, hehe, dia orangnya enak banget diajak ngobrol gitu. Kita ngomongin anything, dari website gue ini (pas nulis ini dia ada di samping gue sambil senyum senyum), bahkan gue sempat nyanyi bego di depan dia, “sayangku cintaku, takkan pernah berubah, tak mungkin berubah, rasa sayangku kepadamu”, yaa! lagunya Cinta Kuya kawan-kawan. ๐Ÿ™‚

    Ngomong-ngomong soal gue. Gue itu orangnya susah banget ngobrol sama orang. Selain karena gue emang introvert banget, gue itu lebih suka mengekspresikannya lewat tulisan. Yaa! kata-kata dalam bentuk tulisan itu komunikasi utama gue. Gue biasa bawel lewat keyboard. Dan hanya itu.

    Jadi, gue itu pendiam. Pendiam banget. Karena orang pendiam itu identik dengan membosankan. Maka, jadilah gue punya sedikit banget temen. Sedikit pake banget. Dan Yuzi jadi salah satu temen yang beruntung karena bisa ngobrol sama gue. Hehehe.






    Ya, seperti itulah gambaran dari pemuda pemakan kancut kayak gue. Heehm. Oke segitu dulu. Ini fotonya “dia” itu. Yang di samping kanan, yang lurus rambutnya, yang cantik. ๐Ÿ™‚




    Ehm, temen sih, tapi rela bagi-bagi.


    Terakhir, gue pengin kasih tips buat kalian yang punya temen pendiam. Tipsnya adalah kalian ajak dia ngobrol duluan, jangan nunggu dia ngobrol duluan, karena kalo kamu diemin niscaya sampe kiamatpun gak bakal deh dia ngomong duluan.


    See you.

  • Hingga kujenuh

    “Kau hanya milikku, hingga suatu waktu, tak ingin lagi dirimu, dan kubiarkan berlalu”



    Barusan adalah penggalan lirik lagu dari Steven jam yang judulnya hingga ku jenuh.


    Apa yang bisa ditangkep kalo dengerin is the time will makes you bored with someone you love. Hehe.

    Jadi, kayaknya ini lagu emang buat mereka yang udah married dan membina rumah tangga. Hehm, ketemuan tiap hari, gombalin istri, makan bareng, ke luar bareng, and nglewatin hari demi hari bersama, ya mustahil kalo nggak pernah sedetik ngerasa, “BOSEN”.

    Kalopun sekarang yang teenager like we are udah bilang love you always together. Pas dewas, lewat lagu ini Steven Jam mau bilang, “suatu saat lo pasti bosen, man! . Sebesar apapun cintanya. Gak usah lebai. Yooma!”

    Reffnya masih ditutup with, “Kau hanya untukku, nikmati dustamu, hingga kujenuh akanmu”

    Ya, cinta yang beneran adalah you know about your dear. Suatu saat lu tau apa kebiasaan buruknya; entah ngentutan, jarang mandi, ngupilan.

    Ah, gue besok bakal kayak lagu ini nggak, ya? ๐Ÿ™‚