Baca ulang buku tipisnya Puthut EA, ‘Para Bajingan yang Menyenangkan’.
Cara kerja jurus ini begini: misalnya Anda dalam rangkaian Piala Eropa kali ini menang total Rp 5 juta. Di laga terakhir atau final, Anda pasangkan semua. Kalau menang ya sekalian menang banyak. Kalau kalah ya kembali ke fitrah. Asalnya tak punya saldo apa-apa, lalu punya saldo positif di bandar, balik lagi enggak punya apa-apa. Manusia adalah fana, judi abadi.
Sebagai orang yang gemar berjudi, Bagor selalu punya alasan untuk hobinya itu. “Lihatlah para penjudi bola itu. Sebelum pasang taruhan, mereka mencari informasi sebanyak-banyaknya. Lalu menganalisis. Berarti itu menggunakan akal pikiran dengan maksimal. Positif, bukan?”
“Lalu ketika pasang, mereka berdoa dulu. Mengingat Tuhan. Positif, bukan? Sepanjang pertandingan, dalam hati mereka juga selalu berdoa agar klub jagoan mereka tidak kebobolan. Bagus, kan? Ketika mereka menang, mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan. Bagus, bukan?”
Yang suka bola nonton berapa pertandingan weekend kemarin? Saya agak banyak. Lebih banyak dari biasanya. Sulit meranking laga seru satu di banding lainnya. Persipura menjamu Persebaya, monoton sekali. Tapi saya bisa teriak kencang pada gol terakhir yang dicetak David da Silva. Satu gol yang bikin sakit hati Persipura. Dicetak sepuluh detik sebelum laga usai.
Sheffield United versus Manchester United juga seru. Siapa bisa mengira Sheffield unggul dua gol di awal babak pertama? Tapi siapa juga bisa menyangka ada tiga gol balasan dari pemain akademi United bersarang di gawang Sheffield? Pada akhirnya skor berakhir imbang 3 – 3 itu jadi akhir yang memuaskan bagi kedua tim. Suguhan pertandingan yang elok.
Laga lain seperti Arsenal kontra Southampton juga penuh kejutan. Mourinho, di laga awalnya bersama Totenham menang 3 – 2 atas West Ham United. Sayang saya tak sempat menonton City kontra Chelsea, tak punya peranti untuk menontonnya.
Sementara Leicester, masih top form unggul di kandang Brighton & Hove Albion. Atalanta kontra Juventus, punya sisi menarik, tapi ini Juventus. Liga Italia kurang menawarkan sensasi lebih. Timnya terlalu jomplang kualitasnya.
Dari liga Spanyol, Celta Vigo unggul di kandang Villareal. Saya cukup terkejut. Tapi, well, bola kan begitu ya. Juga jarang tonton liga Spanyol soalnya. Sejarang itu hingga di kepala masih ada stigma kalau Villareal ini klub bagus. Di bawah Barcelona, dikit.
Bundesliga, ada yang tonton laga TSG Hoffenheim VS FSV Mainz? Hoffenheim main di kandang, satu dari pemain Mainz dikartu merah, menguasai jalannya pertandingan, tapi kalah 1 – 5. Counter Attack ternyata begitu mengerikan dibanding Build Up serangan.
Ini rekap dan catatan saja. Saya akhir-akhir ini cuma ‘copy link to tweet lalu paste ke blog’ supaya ada update meskipun mager. Yuk mari.
Like this:
Like Loading...